Hutang.
Dalam hidup ini siapa yang tidak pernah berurusan dengan istilah yang satu
ini. hampir semua orang pernah berurusan dengan istilah yang satu ini. Entah
sebagai Penghutang maupun terhutang, tak peduli Tua-muda, kaya-miskin, entah
dalam bentuk barang berharga, uang, atau dalam bentuk kredit / cicilan. Seoalah
itu sudah menajdi bagian daari hidup kita
Saya sendiri
termasuk orang yang cukup berhati – hati ketika berurusan dengan masalah utang-piutang,
saya berprinsip bahwa “Hidupku akan lebih damai tanpa hutang” saya tidak ingin
membebani dir saya di masa depan, untuk
itu sebisa mungkin saya mencoba untuk menghindarinya kecuali kondisi tersebut
memang benar-benar mendesak.
Semua orang pasti berfikir,
namanya juga hutang pasti kondisinya mendesak? Memang benar, tapi tidak sedikit
orang – orang di sekitar kita, sebut saja sahabat, teman, maupun saudara yang
meminjam uang kepada kita meskipun kondisinya tidak benar – benar mendesak. seperti ketika mereka menginginkan sesuatu
tapi mereka tidak cukup bersabar untuk memilikinya dan keuangannya belum bisa memenuhi keinginannya,
alhasil kita sebagai orang terdekat mereka yang di jadikan andalan. Sebagai orang
terdekat, kita tak kuasa untuk menolak permintaan mereka atau bahkan kita
merasa senang karena bisa membantu menyelsaikan masalah mereka.
Mudah bagi
kita untuk memberikan bantuan kepada mereka, tapi sulit bagi kita untuk meminta
hak kita kembali. Entah karena alasan merasa tidak nyaman, takut menyinggung perasaan
mereka, atau kita merasa pinjaman yang kita berikan kepada mereka terlalu kecil
nominalnya sehingga kita tidak perlu memintanya dan hanya berharap mereka akan
datang dengan sendirinya lalu mengembalikannya.
Namun kenyataannya
meski kita terus berharap bahwa mereka akan segera mengembalikannya, mereka
justru tidak kunjung datang sesuai harapan kita. Bahkan ketika kita mencoba
memberanikan diri untuk membahasnya justru ada berbagai macam alasan yang kita
dapatkan dari mereka, ada yang hanya memberikan harapan palsu dengan terus
menunda-nunda dari waktu yang pernah ia janjikan, ada yang berpura-pura tidak
ingat, ada yang selalu berusaha menghindari kita bahkan ia sengaja mengganti
kontak untuk bisa menghindari kita, tidak jarang juga ada yang tersinggung
kemudian marah lantasan kita menagihnya padahal itu pertama kalinya kita
menagih, bahkan yang paling parah sebuah hubungan bisa hancur karena masalah
utang piutang. Saya tahu karena saya sendiri sering mengalaminya,bahkan kamu
sendiri pernah mengalaminya.
Ketahuilah
sahabat sebenarnya saya tidak ingin menyinggung perasaanmu apalagi membuatmu
marah karena masalah hutang, saya tidak ingin kalian menjauhiku bahkan
membenciku hanya karena masalah hutang, saya tidak ingin hubungan kita hancur
hanya karena masalah hutang.
Saat kita
meminjamkan uang, itu artinya kita mempercayakan uang itu padamu,kita percaya
bahwa kamu adalah orang bisa menjaga kepercayaan itu, jagalah kepercayaan itu!.
Berapapun nominal tidaklah penting selama itu bisa mengurangi beban masalahmu
karena kamu adalah orang terdekat kami. Janganlah
kamu mengabaikan kepercayaan yang telah diberikan karena sulit bagiku untuk
mempercayakan itu lagi padamu.
Wahai kawan
Jika kamu sudah berjanji maka tepatilah,
janganlah menghindariku karena saya tidak berbahaya, janganlah menjauhiku
karena saya bukanlah penjahat, dan janganlah kamu berbohong karena saya pasti
akan coba mengerti kondisimu. Yang saya inginkan ialah Jagalah kepercayaan itu,
jagalah persahabatan kita, dan jagalah persaudaraan kita. Jangan sampai istilah
“Hutang” mencoba merusak hubungan kita. Kalian adalah orang – orang terdekatku
yang selalu memberi semangat dalam hidupku dan tempatku berbagi dalam suka maupun duka.
0 comments