Wednesday, May 17, 2017

Kenapa Negara Harus Berhutang? Kenapa Negara Tidak Mencetak Uang Sendiri Untuk Membayar Hutang?




Seperti yang kita tahu bahwa hampir seluruh negara di dunia memiliki hutang. Mungkin beberapa di antara kita pernah bertanya - tanya ketika mendengar sebuah negara memiliki hutang. Negara hutang kesiapa? Kenapa negara harus berhutang? Kenapa tidak negara mencetak uang sendiri untuk menyelesaikan masalah keuangan?

Sebelumnya saya juga pernah sempat berfikir begitu, namun setelah googling sana - sini akhirnya sedikit dapat pencerahan.

Negara hutang ke siapa? Sepertinya halnya kita yang hidup bertetangga, negara pun juga hidup bertetangga dengan negara lain. Ketika sebuah negara mengalami masalah keuangan maka negara lain siap memberi bantuan berupa pinjaman uang ke negara yang sedang mengalami masalah tersebut. Bukan cuma ke negara lain kadangkala negara juga meminjam uang ke Bank Dunia.

Lalu kenapa negara harus berhutang? Seperti yang sudah disinggung di atas bahwa negara berhutang karena mengalami masalah keuangan, contohnya negara mengalami defisit anggaran. jadi pendapatan negara dari pajak, PNPB(Penerimaan Negara Bukan Pajak), dan Hibah luar negeri jumlahnya tidak memadai dengan pengeluaran negara tersebut. Sehingga negara harus mencari pinjaman demi menutupi kekurangann tersebut.

Sederhananya, sama seperti kamu yang memiliki penghasilan 5 Juta / bulan namun pengeluaran kamu lebih dari 5 juta / bulan sehingga untuk menutupi kekurangan tersebut kamu harus mencari pinjaman agar kamu tetap bisa bertahan hidup. Ibarat besar pasak daripada tiang.

Dan masih banyak lagi permasalahan yang timbul sehingga mengharuskan negara untuk berhutang.

Untuk membayar hutang,  Kenapa tidak negara mencetak uang sendiri untuk menyelesaikan masalah keuangan tersebut? Salah satu tugas bank sentral adalah menjaga peredaran mata uang di masyarakat agar tetap stabil. Jika uang yang beredar terlalu banyak maka akan terjadi inflasi, yaitu penurunan nilai mata uang, mata uang seoalah - olah tidak ada artinya karena terlalu banyak jumlahnya.

Jika uang yang beredar terlalu sedikit maka akan terjadi deflasi, kebalikan dari inflasi, karena jumlah uang yang beredar terlalu sedikit maka uang terlihat menjadi sangat berarti. Harga barang terlihat sangat murah karena sedikitnya uang yang beredar.

Karena alasan itulah bank harus menjaga jumlah mata uang yang beredar di masyarakat, sehingga meskipun negara berhak mencetak uang namun ia tidak bisa seenaknya mencetak uang lalu menggunakan uang tersebut untuk membayar hutang. Jika negara nekat mencetak uang lalu mengedarkannya (digunakan untuk membayar hutang) maka yang terjadi adalah inflasi.



Inflasi super parah pernah dialami oleh Zimbabwe, masyarakat disana harus membawa karung atau ember untuk belanja ke warung karena saking banyaknya jumlah uang yang beredar di masyarakat. Bahkan negara tersebut pernah mencetak uang sebesar 100 Triliun Dollar Zimbabwe.

Dilihat dari angka pada mata uang tersebut terlihat begitu banyak namun hampir tidak memiliki arti, itulah yang disebut inflasi. Bahkan hyperinflasi seperti yang di alami negara Zimbabwe. Itulah alasan kenapa negara tidak bisa seenaknya mencetak dan mengedarkan mata uang ke masyarakat.
Load disqus comments

1 comments: