Rasanya sudah lama sekali saya tidak menulis artikel, karena
kesibukan yang membuat saya mengesampingkan blog ini, ma’lum tugas kampus yang
sering kali mengalihkan duniaku :D.. bahkan harus mengganggu pekerjaan, (lebehh..
:D ) karena kebetulan sekarang sedang llibur tahun baru dan tiba-tiba saya
dapat inspirasi dari peristiwa sekitar jadi di tengah malam ini ijjinkan jemari
saya menari kesana kemari di atas keyboard. Mudah-mudahan bisa bermanfaat.
Mungkin
beberapa di antara kalian ada yang pernah bertanya-tanya, kenapa saat kita
melihat petir menggelegar di langit terkadang kita melihat kilat(cahaya yang
terlihat) yang menyala terlebih dahulu kemudian di susul suara Guntur(suara
yang dihasilkan) yang menggelegar? Kenapa semakin jauh jarak kita terhadap sumber
petir semakin jauh perbedaan antara kilat dan Guntur tersebut? Apa yang menyebabkan
perbedaan tersebut? Sebuah pertanyaan yang sederhana namun butuh sedikit ilmu
fisika untuk menjawabnya.
Sebelum
kita ke pokok jawaban, ada baiknya kita sedikit flashback
pelajaran fisika tentang bunyi dan cahaya. Kenapa? Karena pada saat proses
petir berlangsung terjadi peristiwa yang
berkaitan dengan cahaya dan bunyi. Ok, dalam fisika kita tahu cahaya merambat
dengan kecepatan tinggi bahkan merupakan zat yang melaju paling cepat di alam
semesta , di ruang hampa cahaya melaju dengan kecepatan 299.792.458
m/s di atau kita bulatkan menjadi 300.000.000 m/s atau juga 300.000 Km/s.
benar-benar kecepatan yang luar biasa tinggi. Lalu bagimana dengan suara? Sebenarnya
cepat rambat bunyi berbeda tergantung medium pengantarnya, Gelombang bunyi di suhu
udara normal (20 derajat) melaju dengan
kecepatan 340 m/s, sangat jauh perbedaanya jika kita bandingkan dengan cahaya.
Melihat
penjelasan di atas sebenarnya kita sudah tahu jawaban atas pertanyaan kenapa
guntur terdengar belakangan setelah kilat, yuph.. jawabannya karena perbedaan
kecepatan rambat antar cahaya dengan bunyi yaitu 300.000.000 : 340 (biar enak
kita bulatkan menjadi 1 juta, artinya cahaya merambat 1 juta kali lebih cepat
ketimbang bunyi). Sebenarnya pada saat
terjadi petir antara kilat(cahaya) dan guntur(suara) terjadi secara bersamaan
tapi karena terjadi perbedaan cepat rambatnya maka kalau kita amati Guntur terdengar
belakangan setelah kilat menyambar.
Prinsip
yang sama juga terjadi pada kembang api yang letaknya jauh dari pandangan si
pengamat. Dan juga pada pesawat terbang yang suka ‘meninggalkan’ suaranya di
belakang, mungkin pertanyaan tentang pesawat biasa di tanyakan oleh anak kecil
yang seringkali penasaran dengan hal-hal di sekitar. Dan mudah-mudahan artikel ini bisa membantu
menjawabnya.
0 comments